Stop Ngebul Lewat Klinik Berhenti Merokok

Jakarta, Tidak mudah memang berhenti merokok bagi orang yang sudah kecanduan. Jangan kahwatir jika sulit memotivasi diri untuk stop merokok, kini di Klinik Berhenti Merokok yang disediakan RSUP Persahabatan Jakarta.

Klinik ini mulai aktif lagi sejak 7 November 2008. Sebelumnya klinik ini sempat berdiri sekitar tahun 1990-an, tapi hanya bertahan 1-2 tahun saja, karena waktu itu hanya menyediakan jasa konseling sehingga dirasa kurang efektif.

"Tapi setelah ditemukan obat untuk membantu mengurangi adiksi terhadap rokok ini maka klinik ini akhirnya dibuka kembali secara resmi," ujar Dr Agus Dwi Susanto, Sp.P, wakil tim Klinik Berhenti Merokok RSUP Persahabatan, saat dihubungi detikHealth, Senin (14/12/2009).

Dr Agus menuturkan sampai saat ini pasien yang datang sendiri ke klinik ini dalam setahun ada sekitar 50 orang. Tapi yang benar-benar menjalani terapi hanya sekitar 26 orang.

Klinik ini juga memberikan edukasi bagi pasien yang dirawat inap di RSUP Persahabatan. Pasien yang diberikan edukasi kebanyakan adalah penderita penyakit paru karena merokok.

Tapi klinik ini belum menyediakan ruang rawat untuk pasien yang mengalami adiksi rokok berat, sehingga untuk sekarang pasien masih diharuskan bolak balik untuk berkonsultasi.

"Program yang harus dijalankan oleh pasien selama 3 bulan dan terdiri dari program utama yaitu evaluasi awal, konseling singkat, psikoterapi, pemberian obat dan konseling via telepon. Selain itu juga ada program tambahan sesuai dengan kebutuhan dari pasien itu sendiri, karena withdrawal (putus nikotin) setiap orang berbeda-beda," tambahnya.

Evaluasi awal yang dilakukan adalah melihat seberapa besar motivasi yang dimiliki oleh pasien, karena hal tersebut sangat menentukan keberhasilan dari terapi ini. Dilanjutkan dengan mengukur berapa tingkat adiksi dari orang tersebut apakah termasuk rendah, sedang atau berat.

Untuk program tambahan misalnya pada pasien yang mengalami withdrawal stres tinggi maka diberikan tambahan hypnoterapi.

Jika mengalami gangguan fisik seperti pegal-pegal atau badan sakit diberikan program olahraga selama 3 bulan atau ada juga yang menjadi gemuk karena nafsu makannya bertambah maka diberikan tambahan konsultasi dengan ahli gizi.

"Seharusnya ada tambahan pengukuran kadar karbon monoksida sebelum pasien menjalani terapi dan sesudah diterapi pada saat evaluasi awal, tapi saat ini alat tersebut belum ada dan mudah-mudahan tahun 2010 sudah ada. Karena biasanya orang yang tidak merokok kadarnya di bawah 10 ppm," ungkap Dr Agus.

Hal paling berat yang harus dihadapi pasien adalah masa-masa withdrawal (putus nikotin/sakau). Masa ini biasanya terjadi 2 sampai 4 minggu setelah berhenti merokok, yaitu mengalami insomnia, stres, mual, pusing, rasa tak nyaman dan sulit untuk konsentrasi.

"Pada minggu-minggu pertama, kami mendapati banyak peserta yang mengeluh saat menghadapi gejala putus nikotin. Tapi dengan disiplin melakukan konsultasi maka hal tersebut bisa berkurang. Dan dukungan dari orang terdekat yang tidak pernah berhenti merupakan faktor utamanya," ujar Dr Tribowo T Ginting, SpKJ dari RSUP Persahabatan.

Dokter yang tergabung dalam klinik ini terdiri dari dokter umum, dokter spesialis paru, psikiater, dokter rehabilitasi medik, ahli gizi, dokter jantung, dokter penyakit dalam, dokter kesehatan kerja, radiologi, patologi klinik, psikolog serta ahli akupuntur.

Terapi ini berlangsung selama 3 bulan. Biaya yang harus dikeluarkan bervariasi, karena pihak klinik belum memberikan harga paket. Tapi biasanya biaya yang paling mahal adalah untuk pembelian obat yang mencapai Rp 500.000 tiap bulannya dan obat tersebut harus diminum setiap harinya.

"Setelah pasien selesai melakukan terapi selama 3 bulan, maka diharapkan pasien melakukan kontrol kembali setiap 3 bulan selama 6 bulan ke depan. Ini untuk mengetahui apakah orang tersebut merokok kembali atau tidak," ujar Dr Agus.

Tingkat keberhasilan dari orang yang melakukan terapi disini lebih dari 50 persen. Karena biasanya orang yang kembali merokok kebanyakan akibat pengaruh faktor lingkungan atau teman-temannya. Sehingga dukungan dari orang-orang terdekatnya sangat dibutuhkan.

Klinik ini buka dari Senin-Jumat setiap pukul 09.00-15.00 WIB. Klinik ini terletak di Gedung Griya Puspa Lantai 2 RSUP Persahabatan Jakarta.