
Dari pemantau detikINET di pusat penjualan elektronik Mal Ambasador, sudah banyak toko-toko ponsel yang menjajakan BlackBerry dengan nama resmi Bold 9700 itu.
Harga yang ditawarkan, rata-rata bermain di angka Rp 5,9 juta-Rp 6 juta. "Harga nett-nya Rp 5,9 juta. Itu sudah bonus screen protector dan memori 2GB," ujar salah satu penjual di ujung lantai 3 mal yang berlokasi di Kuningan, Jakarta Selatan tersebut.
"Tapi kalau ingin tidak mendapat bonus, harganya bisa turun Rp 100 ribu, jadi Rp 5,8 juta," tambahnya.
Harga tersebut sedikit berbeda dengan toko-toko berlogo Blackberry lain tak jauh dari situ. Di ujung lain lantai 3, sebuah toko menjual Onyx non-operator seharga Rp 6 juta pas, dengan bonus sama seperti toko pertama. "Bisa Rp 5,9 namun tidak ada bonus," ujar sang penjual.
Saat ditanya apakah Onyx sudah laris manis, rata-rata dari mereka menjawab hal yang sama. "Biasanya banyak yang tukar tambah dengan Blackberry Bold untuk mendapatkan Onyx. Baru keluar, jadi laris," ujar penjual di toko lain, yang memiliki harga Onyx Rp 6 juta juga.
Memang jika dibandingkan dengan BlackBerry resmi dari operator, smartphone yang dijual di mal-mal ini relatif lebih murah. Namun tetap saja, operator berani bersaing dengan para toko-toko tersebut. Yang paling diandalkan mereka adalah terjaminnya PIN dari perangkat tersebut yang sebelumnya sempat diguncang kasus kloning PIN.
Adapun harga yang direkomendasikan RIM untuk dijual operator adalah Rp 6,45 juta.
0 comments:
Post a Comment